Pesan untuk Delapan 2016

by - 10:01 PM

Hai Delapan 2016!
Apa kabar? Gimana rasa nya jadi kelas 12? Si Bapak itu sekarang pilihan ganda nya udah ngga di buremin lagi yah? Si Ibu itu sekarang malah ngasih TF yang susah yah padahal kalian lagi mati-matian ngumpulin nilai buat SNMPTN Undangan? Atau temen kalian si itu tiba-tiba pindah haluan ambil jurusan yang sama kaya kalian yah? Atau sampe sekarang kalian belum tau mau ambil jurusan apa yah? :)

"Jalani dan nikmati setiap proses nya:)"

Ohiya, sebelum nya kenalin, gue Danti, Delapan 2015 yang sekarang merupakan seorang mahasiswi Universitas Airlangga jurusan Psikologi. Yap, gue ngga kuliah di tempat yang sama dengan teman-teman gue kebanyakan. Gue ngga kuliah di tempat yang sama dengan teman-teman alumni SMA N 8 kebanyakan. Yap, gue tidak merasakan jaket kuning itu :) Oleh karena itu, saat ini gue bahas hal ini, supaya kalian, adik-adik gue, Delapan 2016, bisa lebih membuka mindset kalian tentang yang namanya perkuliahan.

Kita bahas dari hal yang paling mendasar ya.

 "Mau ambil jurusan apa?"

Mulai lah dari memikirkan apa yang kalian suka dan apa yang kalian cari. Lebih baik lagi kalau kalian bisa menggabungkan kedua hal itu. Bagaimana maksutnya?

Apa yang kalian suka? 
Lets say kalian suka gambar. Just follow your passion. Ambil misalnya FSRD. Atau DKV. Atau Lasalle. Apapun itu, yang bisa menjadi saran penyalur passion kalian. Gausah dengerin omongan orang. Gausah pusingin orang-orang yang ngeremehin mimpin kalian. Mereka ga menentukan masa depan kalian. Kalian sendiri yang nentuin jalan menuju mimpi kalian. Kalo emang kalian udah tau passion kalian, just-follow-your-heart.

Apa yang kalian cari?
Uang? Ilmu? Kebahagiaan? Atau apa? Semua orang bebas buat nentuin tujuan mereka. Misalnya tujuan kalian adalah untuk punya banyak uang. Cari informasi kira-kira dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, mata pencahariaan apa yang paling menguntungkan. Belajar yang bener supaya kalian bisa dapetin apa yang kalian inginkan, yaitu uang. Atau kalian mau bahagia dengan berbagi dengan orang lain? Belajar yang bener sehingga kalian bisa jadi pemuka yang mengangkat kesejahteraan orang banyak. Tentuin tujuan kalian.

Dan gimana untuk menggabungkan kedua hal itu?
Tentuin tujuan kalian, pikir, cara apa yang bisa kalian lakukan sesuai dengan hal yang kalian suka. Misalnya kalian mau punya banyak uang dan kalian suka main musik. F O K U S. Masuk sekolah musik, belajar dengan serius, pada akhirnya kalian bisa menghasilkan musik-musik mahal. Bahkan kalian juga bisa ciptain lapangan pekerjaan juga dari apa yang udah kalian pelajari. Intinya fokus sama mimpi kalian, gausah hiraukan apa kata orang lain yang berdampak buruk bagi mimpi kalian. Dan jaga komitmen kalian sama mimpi kalian itu.

Misalnya gue. Gue mulai sadar bahwa Psikologi (kemungkinan besar) akan menjadi bidang yang cocok dengan gue itu sewaktu kelas 10 akhir, ketika mau naik kelas 11, ketika harus milih penjurusan IPA / IPS. Waktu itu gue adalah orang dengan pemikiran yang sempit. Sempet terlontar dari mulut gue kalo gue gamau sekolah kalo gue masuk IPS. Karena gue anggap gue ga akan bisa menghafal pelajaran-pelajaran IPS. Ternyata diri gue pada saat itu sedang termakan paradigma yang ada di masyarakat. Di akhir kelas 10, gue baru menyadari bahwa yang ingin gue lakukan dalam hidup gue adalah bermanfaat bagi orang lain. Dan yang gue suka adalah mendengar. Mendengar kisah orang. Dan setelah beberapa saat gue akhirnya menyadari bahwa Psikologi adalahh bidang yang harus gue ambil untuk bisa capai apa yang gue mau dengan cara yang gue suka. Dan gue memilih untuk masuk IPS.

Banyak yang remehin gue sebagai anak IPS di SMA N 8 Jakarta, SMA terbaik di DKI Jakarta. Banyak yang tersirat mempertanyakan kenapa gue masuk IPS, apa gue ampas nya SMA N 8, apa gue gabisa masuk IPA. Terlebih lagi saat mereka tau gue mau ambil Psikologi. Pertanyaan "emang kalo psikologi nanti nya jadi apa?" dengan nada sinis itu sering banget gue terima. Tapi gue ga peduli. Karena gue tau gue akan menjalani hal yang gue suka dan akan mencapai apa yang gue inginkan. Mereka gapunya hak dalam menentukan masa depan gue. Gue yang punya hak atas masa depan gue. Begitu pun kalian. Kalian yang punya hak dalam menentukan masa depan kalian.

"Mau kuliah di mana?"

Gue tau, sebagai murid SMA N 8 Jakarta, pasti orang-orang sekitar kalian udah ber ekspektasi tinggi pada kalian. Gue tau, sedikit atau banyak pasti beban status 'murid SMA N 8' itu ada. Dan gue tau, semua hal itu sedikit atau banyak juga membuat diri kalian mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap diri kalian. Punya mimpi itu baik, tapi jangan lupa, semua tetap udah ada yang ngatur, udah ada yang berkuasa.

Orang sukses ngga selalu kuliah di UI kok. Dan lulusan UI ngga selalu jadi orang sukses kok. Semua balik pada diri kalian masing-masing.

Dulu, pikiran gue selalu "UI UI UI UI", "Gue anak SMA 8 masa gabisa sih masuk UI?", "Kalo gue ga di UI gimana ya", "Si kakak itu ga di UI gimana ya rasanya, dia kan alumni 8", dan lain sebagai nya. Tapi makin lama gue semakin menyadari bahwa gue harus ikhlas di mana pun gue akan kuliah nanti nya. Ketika gue udah berusaha, ketika gue udah berdoa, setelah itu adalah tugas yang Maha Kuasa untuk menentukan. Sedikit demi sedikit gue menanamkan pemikiran "Ga harus di UI kok. Yang penting Psikologi. Sukses ga harus dari UI. Inshaa Allah ikhlas kalo pun ngga di UI" tapi masih dibarengin dengan pemikiran "Ah tapi masa iya ga di UI".

Waktu di mana gue ngga keterima PPKB adalah masa terberat buat kehidupan kelas 12 gue. Gue sedih banget. Gue semakin mikir kalo kemungkin gue buat masuk UI semakin kecil. SBMPTN is a big deal. SIMAK is a big deal. Tapi gue kembali pada prinsip "Ketika gue udah berusaha, ketika gue udah berdoa, setelah itu adalah tugas yang Maha Kuasa untuk menentukan". Dan akhirnya pengumuman perguruan tinggi satu persatu diumumkan. Singkat cerita gue akan menjadi mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Banyak orang bilang "kalian ga akan tau rasanya sebelum kalian ngerasain hal itu sendiri". Yap. Dan sekarang gue tau rasanya. Sekarang gue tau rasanya jadi minoritas. Dan kalian tau apa rasanya? BANGGA. Belum tentu gue bisa belajar semua hal ini kalau gue masuk UI. Semua hal ini. Jauh dari keluarga, jauh dari temen main, ngga paham sama 'gosip' temen main kalo sesekali punya waktu buat ngobrol sama mereka, nerima pertanyaan "sedih ga Dan ga di UI?". Gue belajar banyak dari apa yang gue jalanin sekarang.

Beberapa hari yang lalu, saat gue lagi masa ospek universitas, ada seorang anak yang becerita bahwa masuk ke Universitas Airlangga adalah cita-cita yang ia idamkan sejak lama. SEE? Gimana bisa gue kecil hati buat kuliah di sini? Gimana gue ngga bersyukur bisa masuk di sini? Banyak orang yang ngerebutin posisi yang gue tempatin sekarang, dan gue yang udah ada di posisi ini masa ga bersyukur?

Lain hari, gue ketemu orang Malaysia yang sama sama maba 2015 di UNAIR. Gue nanya alasan dia milih UNAIR. Dia bilang, "Karena banyak orang sukses di dunia yang berasal dari UNAIR". Gue menyimak setiap cerita dia yang dia ceritakan dengan bahasa Inggris dengan aksen India nya itu. Hahaha. Sampe akhirnya dia bilang, "Did you know that Airlangga is very famous? Because the alumni of Airlangga is around the world". Dan gue malah jawab, "OHYA? I just knew that...". Trus seketika gue malu gue dapet informasi itu bahkan bukan dari orang Indonesia.

Gue di sini bukan mau bangga-bangga in kampus gue, ngga. Gue di sini mau membuka pikiran kalian kalo ngga semua anak SMA 8 itu harus berujung di UI kok. Dan ngga perlu malu kalo kalian adalah alumni 8 yang ngga masuk UI. Untuk apa malu? Di luar sana masih banyak orang yang mau kuliah tapi kemampuannya belum sampai. Kemampuan dalam segala hal. Kalian yang mampu, kenapa harus malu? Kenapa harus kecil hati? Kenapa kalian ngga bersyukur? Be proud of yourself!

Bukan berarti gue mau kalian buat males-malesan belajar aja, ngga. Belajar tetep kewajiban kalian sebagai seorang pelajar. Punya mimpi tetep kewajiban kalian sebagai seorang individu. Tapi, jangan lupa bahwa segala sesuatu nya sudah ada yang ngatur, segala sesuatu yang terjadi kemarin, hari ini, besok, adalah yang terbaik yang telah terjadi dan akan terjadi dari Tuhan kita. Dan jangan pernah lupa untuk terus bersyukur atas apa yang kalian dapatkan setiap hari.

Jadi, buat adik-adik ku, Delapan 2016, tetap semangat! Ini baru awal, perjalanan kalian masih panjang. Lelah itu manusiawi, tapi belajar lah untuk tetap bangkit di masa-masa yang paling menentukan bagi kalian ini. Kalian masih punya banyak waktu untuk sedikit demi sedikit menyusun jalan untuk mencapai mimpi kalian. Tetap berdiri di atas kaki kalian sendiri, jangan terpengaruh oleh orang lain:)

Semoga apa yang gue bagi pada malam hari ini bisa bermanfaat bagi kalian. Kalau ada yang mau sharing-sharing, curhat, atau nanya apapun, boleh langsung line gue:)

Sekali lagi, semangat, Delapan 2016!

-Danti-


You May Also Like

0 comments